- Back to Home »
- Cyberswar , Hacker Australia , Hacker Indonesia , Internet »
- Perang Cyber Indonesia vs Australia Kian Meruncing hingga Rencana Perang Militer***
Jumat, 22 November 2013
Indonesia VS Australia |
SYDNEY – Tuduhan atas penutupan situs web Australian Secret Intelligence
Service (ASIS) kembali diarahkan ke kelompok peretas Anonymous
Indonesia. Bukan tanpa alasan, beberapa waktu lalu hacker tersebut
bersikeras akan melancarkan aksi serangan kepada pemerintah Negeri
Kanguru.
Dilansir Business Spectator, Selasa (12/11/2013) Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia hingga kini belum bersedia memberikan pernyataan mengenai kejadian yang menimpa situs badan intelejen negaranya. Padahal, situs tersebut dilaporkan mengalami gangguan atau mati sejak Senin sore kemarin.
“Serangan yang dilancarkan oleh Anonymous Indonesia memang berlangsung dari Jumat lalu,” ungkap Direktur Eksekutif kelompok riset ICT Institute Heru Sutadi.
“Anonymous Indonesia telah mengatakan rencana serangan itu kepada saya,” lanjutnya.
Lebih lanjutnya, ia juga mengatakan bahwa kerusakan situs merupakan hasil dari rudal distributed denial-of-service (DDoS) yang diluncurkan oleh hactivist Indonesia. Serangan itu dilakukan sebagai kelanjutan dari ancamannya terhadap Australia untuk berhenti memata-matai negaranya melalui kedutaan besar.
Keberanian Anonymous Indonesia untuk menyerang berbagai situs milik pemerintah Australia tidak terlepas dari dukungan penuh dari sesama kelompok peretas di Negeri Kanguru itu, Anonymous Australia.
Kelompok peretas Indonesia itu juga sebelumnya sudah diberi peringatan keras oleh pemerintah Australia untuk menghentikan aksinya dalam menyerang situs negaranya. Penasaran ingin melihat seperti apa video peringatan yang ditujukan kepada Anonymous Indonesia, klik tautan ini. (amr)
Dilansir Business Spectator, Selasa (12/11/2013) Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia hingga kini belum bersedia memberikan pernyataan mengenai kejadian yang menimpa situs badan intelejen negaranya. Padahal, situs tersebut dilaporkan mengalami gangguan atau mati sejak Senin sore kemarin.
“Serangan yang dilancarkan oleh Anonymous Indonesia memang berlangsung dari Jumat lalu,” ungkap Direktur Eksekutif kelompok riset ICT Institute Heru Sutadi.
“Anonymous Indonesia telah mengatakan rencana serangan itu kepada saya,” lanjutnya.
Lebih lanjutnya, ia juga mengatakan bahwa kerusakan situs merupakan hasil dari rudal distributed denial-of-service (DDoS) yang diluncurkan oleh hactivist Indonesia. Serangan itu dilakukan sebagai kelanjutan dari ancamannya terhadap Australia untuk berhenti memata-matai negaranya melalui kedutaan besar.
Keberanian Anonymous Indonesia untuk menyerang berbagai situs milik pemerintah Australia tidak terlepas dari dukungan penuh dari sesama kelompok peretas di Negeri Kanguru itu, Anonymous Australia.
Kelompok peretas Indonesia itu juga sebelumnya sudah diberi peringatan keras oleh pemerintah Australia untuk menghentikan aksinya dalam menyerang situs negaranya. Penasaran ingin melihat seperti apa video peringatan yang ditujukan kepada Anonymous Indonesia, klik tautan ini. (amr)
Jika terjadi perang militer pun secara data Indonesia memang jauh diatas Australia, tapi siapa yang tahu kan. Itu kan hanya data saja, lagian banyak merugikan banyak orang pula juga jika terjadi perang antara Indonesia dan Australia. Yux kita lihat statistik data militer antara Indonesia dan Australia :
Posting Komentar