- Back to Home »
- Kesehatan »
- Kekurangan Vitamin Menjadi Salah Satu Penyebab Kanker
Senin, 04 November 2013
VITAMIN C merupakan salah satu antioksidan yang mempunyai peranan paling penting. Vitamin ini juga dikenal akan kemampuannya untuk membantu pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Para peneliti Inggris di The Imperial College London telah menemukan alasan positif lain untuk makan lebih banyak jeruk atau lemon. Mereka menemukan, vitamin C dapat memproteksi kita terhadap efek negatif dari polusi udara seperti asap kendaraan dan pembangkit listrik.
Para peneliti mempelajari 209 pasien yang berbasis di London tahun 2008-2009 untuk menentukan hubungan antara stres oksidatif dan polusi udara. Sebagian besar pasien adalah orang berusia antara 54 sampai 74 tahun, dan mereka semua dirawat di rumah sakit karena asma atau COPD (chronic obstructive pulmonary disease) atau penyakit paru obstruktif kronik.
Kemudian, para peneliti menemukan, ada 35 persen peningkatan risiko rawat inap untuk asma atau COPD untuk setiap 10 mcg/m3 (mikrogram per meter kubik) partikel kasar yang masuk ke dalam pasien. Mereka juga menemukan, risiko rawat inap 1,2 kali lebih besar pada pasien yang rendah tingkat vitamin C.
“Dampak perlindungan dari vitamin C masih ada, tidak termasuk pasien perokok dan lansia. Hal ini menyiratkan efek antioksidan tidak dijelaskan oleh kebiasaan merokok atau faktor usia,”kata Dr Cristina Canova, rekan penelitian dari The University Respiratory Epidemiology and Public Heath Group, dikutip Naturalnews.
Ia menambahkan, karena vitamin C adalah antioksidan yang memiliki kemampuan untuk menetralisir aktivits radikal bebas, maka masuk akal bila orang teratur mengonsumsi makanan kaya vitamin C mendapatkan perlindungan lebih baik terhadap polusi udara dibandingkan mereka yang kurang vitamin ini. Memberikan asupan vitamin C rutin juga penting, karena tubuh tidak memiliki kemampuan untuk membuat atau menyimpannya sendiri. Untuk itu, penting bagi setiap orang untuk mengonsumsi makanan kaya vitamin C, idealnya setiap hari.
Makanan yang kaya vitamin C di antaranya adalah sayuran hijau, semua buah-buahan jenis jeruk, paprika, cabai merah dan cabai rawit hijau, rempah segar, kembang kol, papaya, dan strawberi. (sumber:okezone.com)
Para peneliti mempelajari 209 pasien yang berbasis di London tahun 2008-2009 untuk menentukan hubungan antara stres oksidatif dan polusi udara. Sebagian besar pasien adalah orang berusia antara 54 sampai 74 tahun, dan mereka semua dirawat di rumah sakit karena asma atau COPD (chronic obstructive pulmonary disease) atau penyakit paru obstruktif kronik.
Kemudian, para peneliti menemukan, ada 35 persen peningkatan risiko rawat inap untuk asma atau COPD untuk setiap 10 mcg/m3 (mikrogram per meter kubik) partikel kasar yang masuk ke dalam pasien. Mereka juga menemukan, risiko rawat inap 1,2 kali lebih besar pada pasien yang rendah tingkat vitamin C.
“Dampak perlindungan dari vitamin C masih ada, tidak termasuk pasien perokok dan lansia. Hal ini menyiratkan efek antioksidan tidak dijelaskan oleh kebiasaan merokok atau faktor usia,”kata Dr Cristina Canova, rekan penelitian dari The University Respiratory Epidemiology and Public Heath Group, dikutip Naturalnews.
Ia menambahkan, karena vitamin C adalah antioksidan yang memiliki kemampuan untuk menetralisir aktivits radikal bebas, maka masuk akal bila orang teratur mengonsumsi makanan kaya vitamin C mendapatkan perlindungan lebih baik terhadap polusi udara dibandingkan mereka yang kurang vitamin ini. Memberikan asupan vitamin C rutin juga penting, karena tubuh tidak memiliki kemampuan untuk membuat atau menyimpannya sendiri. Untuk itu, penting bagi setiap orang untuk mengonsumsi makanan kaya vitamin C, idealnya setiap hari.
Makanan yang kaya vitamin C di antaranya adalah sayuran hijau, semua buah-buahan jenis jeruk, paprika, cabai merah dan cabai rawit hijau, rempah segar, kembang kol, papaya, dan strawberi. (sumber:okezone.com)
- Memiliki pH netral sehingga aman bagi lambung.
- Lebih cepat diserap tubuh.
- Kandungan dalam darah 2 kali lipat lebih tinggi.
- Kadarnya dalam leukosit 4 kali lebih tinggi.
- Kadar yang dikeluarkan melalui urin 3 kali lebih kecil dan 2 kali lebih lambat.
- Kadar oksalat dalam urin 5 kali lebih rendah sehingga kecil kemungkinan terjadinya batu ginjal dan memiliki efek anti-scurvy/skorbut (sariawan) lebih cepat dan lebih baik.
Kandungan per tablet :
- Vitamin C dalam bentuk Ester 500mg
- Kalsium 50 mg
Manfaat CNI Ester-C Plus :
- Meningkatkan system kekebalan tubuh.
- Sebagai antioksidan alami.
- Menjaga elastisitas kulit.
Anjuran konsumsi :
- Dewasa : 1-2 tablet perhari
- Penyembuhan : 3 x 1-2 tablet per hari
- Anak-anak : setengah dosis dewasa
Posting Komentar